Rabu, 26 Januari 2011

Psikologi Pendidikan

Psikologi Pendidikan adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang berfokus pada pengkajian cara pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan:
  1. William James, merekomendasikan untuk mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
  2. John Dewey, menganggap bahwa anak akan belajar lebih baik jika mereka aktif bukan hanya duduk diam di kursi dan mendengarkan pelajaran secara pasif. Selain pelajaran akademik, ank-anak seharusnya juga diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah. Dewey juga berpendapat bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan tanpa membedakan status, ras, maupun jenis kelamin.
  3. E.L.Thorndike, mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran. Menurutnya, salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
Hingga kini, teori yang dikemukakan oleh ketiga perintis tersebut banyak diaplikasikan dalam lembaga pendidikan, baik di sekolah, tempat kursus, hingga pada universitas. Pengajar dalam hal ini misalnya guru, umunya memberikan materi pelajaran yang terkesan baru kepada muridnya sehingga murid dapat menimba semakin banyak pengetahuan.  Namun, bukan berarti murid hanya berlaku sebagai orang pasif yang hanya menerima ajaran dari guru. Sistem pembelajaran masa kini lebih menekankan pada respons murid sehingga mereka bisa mengeluarkan potensi mereka dengan optimal dan termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu, kini sudah tidak heran jika kita melihat bukan hanya kalangan mahasiswa yang dapat berpresentasi maupun menyajikan materi diskusi,anak-anak kelas dasar juga bisa menunjukkan kemampuannya misalnya dengan "mempresentasikan" hasil lukisannya di depan kelas, menceritakan tempat-tempat yang mereka kunjungi selama liburan ( misalnya apa yang ada dalam museum, pagelaran seni,dll) di depan kelas, dsb.

Dalam bidang pendidikan, tentunya tak akan luput dari peran seorang guru. Seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang efektif bagi setiap anak muridnya yang bervariasi baik sikap maupun intelejensinya. Dua hal utama yang dibutuhkan oleh seorang guru:
  1. Pengetahuan dan Keahlian Profesional : menguasai materi pelajaran, memiliki strategi dalam mengajar maupun dalam mengatur kelas, mampu berkomunikasi dan memotivasi murid-muridnya dengan baik.
  2. Komitmen dan Motivasi : menanamkan citra positif kepada murid-murid
Riset dalam Psikologi Pendidikan
Riset ilmiah adalah riset objektif, sistematis, dan dapat diuji. Riset ilmiah berlandaskan pada metode ilmiah, suatu pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat yang terdiri dari beberapa langkah :

  1. Merumuskan masalah
  2. Mengumpulkan data
  3. Menarik kesimpulan
  4. Merevisi kesimpulan dan teori riset
Metode Riset
Riset Deskriptif : bertujuan mengamati dan mencatat perilaku.
    • Observasi Alamiah : observasi di luar laboratorium atau di dunia nyata.
    • Obsevasi Partisipan :observasi dimana peneliti ikut terlibat aktif sebagai partisipan dalam aktivitas atau setting.
    • Wawancara dan kuesioner : memperoleh informasi dengan bertanya secara langsung , baik melalui tatap muka, surat, internet ,telepon, dsb.
    • Tes Standar : tes dengan prosedur administrasi dan penilaian yang seragam.
    • Studi Kasus : kajian mendalam terhadap seorang individu.
    • Studi Etnografik : deskripsi mendalam dan interpretasi atas perilaku dalam suatu etnis atau kelompok kultural dimana peneliti juga terlibat langsung dengan sasaran yang diteliti.
    Riset Korelasional : bertujuan untuk mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik.

    Riset Eksperimental : bertujuan untuk menentukan sebab-sebab perilaku dengan melakukan eksperimen. Eksperimen menggunakan paling tidak satu variabel independen(bebas) dan satu variabel dependen (tergantung). Variabel dependen adalah faktor yang diukur dalam eksperimen. Sedangkan variabel independen adalah faktor yang memanipulasi, yang berpengaruh, faktor eksperimental.
    Dalam eksperimen, variabel independen terdiri dari pengalaman-pengalaman yang berbeda yang diberikan kepada satu atau lebih kelompok yang pengalamannya dimanipulasi. Kelompok eksperimental adalah sebuah kelompok yang pengalamannya dimanipulasi. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok pembanding yang diperlakukan seperti kelompok eksperimental, kecuali dalam hal faktor yang dimanipulasi. Kelompok kontrol berfungsi sebagai dasar untuk membandingkan efek dari kondisi yang dimanipulasi.

    Rentang Waktu Riset
    1. Riset cross-sectional : riset dimana data dikumpulkan dalam satu waktu.
    2. Riset longitudinal : riset dimana individu yang sama dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih.
    Beberapa riset lain yang bertujuan lebih spesifik:
    1. Riset Evaluasi Program : didesain untuk membuat keputusan tentang efektivitas program tertentu.
    2. Riset Aksi : dipakai untuk memecahkan problem sekolah atau kelas tertentu, meningkatkan pengajaran dan strategi pendidikan lainnya, atau membuat keputusan di level tertentu.
    3. Guru-sebagai-periset : konsep yang menyatakan bahwa guru kelas dapat melakukan riset tersendiri untuk meningkatkan mutu praktik pengajaran mereka.
    Tantangan Riset
    1. Etika -- ahli psikologi pendidikan harus berhati-hati dalam memastikan kesehatan dan keamanan anak yang berpartisipasi dalam studi riset.
    2. Gender
    3. Etnis dan Kultur
    Sumber : John W.Santrock, Psikologi Pendidikan (Edisi kedua)