Istilah yang sering kali kita sebut-sebut bila berbicara mengenai intelejensi adalah IQ. Kita sering menilai intelejensi seseorang berdasarkan nilai tes IQnya, terlebih orang yang bergerak di lembaga pendidikan, seperti sekolah. Pihak sekolah sering kali menggunakan ukuran intelejensi dalam pengelompokkan siswa / pembagian kelas. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan intelejensi itu sendiri? Bagaimana mengukur intelejensi seseorang?
Intelejensi adalah keahlian/kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memecahkan masalah, beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Intelejensi seseorang berasal dari faktor genetis dan faktor lingkungan/asuhan. Dengan kata lain, intelejensi bawaan anak dapat meningkat dengan memperkaya lingkungan anak dan sebaliknya akan statis atau bahkan menurun jika tidak didukung oleh lingkungan yang baik. Selain berpengaruh pada prestasi sekolah, intelejensi anak juga berperan dalam penguasaan keahlian yang dibutuhkan untuk bekerja nantinya. Intelejensi seseorang itu bisa diukur, salah satunya dengan menjalani tes intelejensi. Bentuk tes intelejensi itu sendiri terdiri dari tes intelejensi individual dan tes individual versus kelompok.
Tes individual
Tes Stanford-Binet
Cara hitung IQ :
IQ= MA/CA×100
MA : mental age/ usia mental
CA : chronological age/ usia kronologis
Jika MA = CA , maka IQ orang itu adalah 100, berari orang itu memiliki IQ rata-rata.
Skala Wechsler
Selain menunjukkan IQ keseluruhan, skala Wechsler jugamenunjukkan IQ verbal dan IQ kinerja. IQ verbal didasarkan pada enam subskala verbal, IQ kinerja didasarkan pada lima subskala kinerja.
Tes individual versus Tes Kelompok
Tes intelejensi kelompok mencakup Lorge-Thorndike Intelligence Tests, Kuhlman-Anderson Intelligence Tests, dan Otis-Lennon School Mental Abilities Tests. Meskipun tes kelompok lebih nyaman dan ekonomis dibanding tes individual, namun tes kelompok menimbulkan peneliti tidak dapat menyusun laporan individual, tidak dapat menentukan kecemasan murid,dsb. Selain itu, murid mungkin tidak memahami instruksi atau mungkin juga diganggu oleh murid lainnya sewaktu menjalani tes.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa intelejensi manusia semakin meningkat dibandingkan dengan intelejensi orang-orang dulu. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga mampu melahirkan produk-produk bernutrisi yang sangat berpengaruh pada perkembangan otak dan intelejensi,berkembangnya peranan teknologi yang mendorong manusia untuk ikut terlibat dan belajar, berkembangnya metode-metode pengajaran anak, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar