Anggota kelompok:
Sebagai mahasiswa di era yang serba digital sekarang ini, dimana segala macam informasi yang kita butuhkan dapat kita dapatkan hanya dalam waktu yang singkat, sudah seharusnyalah setiap mahasiswa itu memiliki akun e-mail untuk mendukung proses pembelajaran. Bukan hanya mahasiswa saja tentunya, seperti salesman, manager, supervisor, jurnalis, reporter, dosen, guru, dan lain sebagainya juga seharusnya memiliki akun e-mail untuk mendukung profesi mereka masing-masing.
Penggunaan e-mail di lingkungan pendidikan sendiri, seperti sekolah atau kampus, memberikan banyak sekali manfaat baik kepada sang pengajar (guru/dosen) maupun kepada sang pembelajar(murid/mahasiswa). Misalnya, mahasiswa menjadi tidak perlu capek-capek datang ke kampus hanya untuk mengumpulkan tugas karena bisa mengirimkannya melalui e-mail. Selain itu, apabila ada materi perkuliahan yang kurang dimengerti, mahasiswa bisa langsung memanfaatkan fasilitas e-mail tersebut untuk menghubungi dosen yang bersangkutan tanpa harus tatap muka dengan sang dosen (kadang ada dosen yang sangat sulit ditemui karena kesibukannya masing-masing, jadi melalui e-mail hal itu dapat diatasi). Karena tugas-tugas dikirimkan dalam bentuk file/digital, maka secara tidak langsung kita juga sudah menghemat penggunaan kertas yang bisa berdampak pada pemanasan global.
Mengenai penggunaan blog sebagai salah satu media pembelajaran, hal itu sah-sah saja… Para mahasiswa sendiri juga menjadi mengenal apa itu blog, sekaligus mereka bisa mengekspresikan dirinya masing-masing melalui blog yang mereka buat. Hal itu juga dapat mengurangi kejenuhan mahasiswa dalam proses belajar. Akan tetapi, tidak semua mata pelajaran atau mata kuliah dapat mengaplikasikan penggunaan blog sebagai media pembelajarannya. Sebagai contoh sederhananya, pelajaran fisika. Jika proses pembelajaran mata pelajaran tersebut dengan menggunakan blog, tentu akan sangat tidak efisien dan tidak efektif. Waktu yang diperlukan untuk membahas 1 soal di blog pasti akan jauh lebih lama daripada apabila dibahas secara tertulis di atas kertas.
Di Indonesia, khususnya kota Medan, penggunaan e-mail dan blog sebagai media pembelajaran sepertinya masih belum mendapat perhatian yang serius dari para pengajar. Teknik pengajaran masih menggunakan teknik yang klasik, yakni proses belajar mengajar hanya sebatas ketika guru dan para muridnya ada di dalam kelas. Di luar kelas, proses belajar (baik menggunakan sarana e-mail atau blog) jarang sekali diterapkan atau malah tidak pernah. Dan hanya beberapa sekolah yang cukup ternama saja yang mungkin sudah memperkenalkan bagaimana cara menggunakan e-mail dan blog kepada murid-muridnya.
Akan tetapi, meskipun proses belajar-mengajar tidak menggunakan e-mail atau blog, bisa dipastikan mayoritas murid-murid sekarang ini sudah minimal memiliki 1 akun e-mail. Mengapa? Karena hampir semua murid pada zaman sekarang ini pasti sudah mengenal dan mempunyai minimal 1 akun jejaring sosial, seperti Facebook atau Twitter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar