Yang dimaksud dengan mengajar adalah proses mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar tidak hanya dapat dipelajari melalui pendidikan formal atau seminar di suatu lembaga khusus. Ilmu mengajar sebenarnya dapat juga dipelajari dari kehidupan sehari-hari, seperti melihat ibu yang sedang mendidik anaknya, melihat rekaman video,dsb. Intinya, ilmu mengajar bukanlah suatu hal yang perlu dipelajari secara teoritis atau kaku. Bahkan, dapat dikatakan bahwa ilmu mengajar merupakan suatu seni karena setiap orang berhak menggunakan cara-caranya sendiri dalam mengajar. Kegiatan mengajar melibatkan intuisi, improvisasi dan ekspresi, kreativitas, wawasan yang tinggi, penilaian yang baik. Seperti karya seni lukis, seni tari, seni music, ilmu mengajar merupakan karya seni yang sifatnya menginspirasi peserta didiknya bukan hanya sekedar menekan dan memberi tanggapan kritis. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan tidak hanya mementingkan kemampuan guru yang mengajar namun juga harus mementingkan cara guru mengajar.
Guru sangat berperan dalam mendorong dan membangkitkan semangat siswa untuk mau berbagi ilmu. Guru yang cerdas mampu mencerminkan dirinya yang sangat berpendidikan, memimliki kemampuan komunikasi dengan siswa karena guru yang sangat cerdas sekalipun bila tidak mampu menyampaikan pengetahuannya kepada peserta didik dengan baik menyebabkan proses belajar anak tidak optimal, menurunkan semangat anak untuk menggali pengetahuan.
Seorang guru yang unggul adalah guru yang mampu melibatkan anak untuk ikut aktif berbagi ilmu, tidak bertahan pada cara-cara tradisional, mampu mengarahkan peserta didiknya ke jalan yang benar, menginspirasi dan mendorong anak muridnya untuk berpikir kritis dan mencari tahu,mampu menanamkan keyakinan dalam diri peserta didik terhadap pengetahuan yang mereka dapatkan, serta berkomitmen untuk mewujudkan ekspektansi terhadap murid. Guru tidak hanya berfungsi sebagai radio berjalan yang terus menyiarkan berita tanpa memperdulikan tanggapan murid, ataupun membiarkan murid secara pasif menerima begitu saja apa yang ditentukan guru. Guru tidak hanya bertanggung jawab dalam proses menyampaikan ilmu, namun juga bertanggung jawab dalam memilih bahan pelajaran, mengatur interaksi antar sesama siswa, mengatur lingkungan pembelajaran siswa.
sumber : Danim, Prof.Dr.Sudarwan.Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi.Alfabeta. Bandung:2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar