Selasa, 13 Maret 2012

Perlunya perubahan paradigma belajar

Perkembangan iptek yang pesat pada zaman sekarang ini dan tuntutan era globalisasi mengharuskan adanya perubahan paradigma belajar dalam dunia pendidikan. Generasi yang tidak mampu bersaing memenuhi tuntutan dari era globalisasi akan mengalami kesulitan menghadapi perkembangan dunia.Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan dan penyusunan kurikulum harus memerlukan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan perkembangan iptek dan perubahan sosial yang terjadi dengan menetapkan visi dan misi yang jelas, dan mengeluarkan strategi-strategi baru dalam mengajar maupun belajar.
Pendidikan tidaklah hanya menekankan pada nilai akademik saja, tetapi juga berorientasi pada bagaimana seorang peserta didik mampu belajar dari pengalaman lingkungan, dan kehebatan para ilmuwan, sehingga ia bisa mengembangkan potensi intelektualnya. (Sidi, 2001:26). Oleh sebab itu paradigma baru belajar pada zaman sekarang ini lebih menuntut kepada keaktifan peserta didik sebagai peran utama dalam belajar. Peran guru yang tadinya hanya sebagai penyampai atau pengalih pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge), dan merupakan satu-satunya sumber belajar, telah berubah menjadi menjadi pembimbing, pembina, pengajar, dan pelatih. Dalam kegiatan pembelajaran, guru lebih bertindak sebagai fasilisator yang bersikap akrab dengan penuh tanggung jawab, serta memberlakukan peserta didik sebagai mitra dalam menggali dan mengolah informasi
Adapun beberapa tips yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan modern:
1.      Hendaknya proses belajar lebih difokuskan pada diri peserta didik, tidak hanya serta-merta berasal dari pengajar. Jadi peserta didik belajar menyatakan pendapatnya dengan kritis atau bagaimana ia berpikir (learning to think).
2.      Jika memungkinkan sebaiknya peserta didik belajar dengan berbuat/melakukan langsung (learning by doing). Dengan kata lain, peserta didik harus berusaha menggunakan/mempraktekkan keterampilannya sendiri dalam menyelesaikan suatu masalah (how to solve the problem).
3.      Peserta didik harus belajar hidup bersama (learning to live together). Jelasnya, pendidikan juga harus mengajarkan peserta didik untuk mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat yang terdiri atas  berbagai latar belakang sosial. Di sinilah peserta didik diarahkan untuk mengenal nilai-nilai seperti, HAM, perdamaian, toleransi, dan pelestarian lingkungan hidup.
4.      Peserta didik harus belajar menjadi diri sendiri (learning to be).dalam arti menjadi manusia yang mandiri, memiliki harga diri, dan tidak hanya mengharapkan materi dan kedudukan.
Sumber:
Barker, Joel Arthur. Paradigma Upaya Menemukan Masa Depan. Batam: Interajsar, 1999.
Sidi, Indra Djati . Menuju Masyarakat Belajar, Menggagas Paradigma Baru Pendidikan.Jakarta: Paramadina,2001.www.tuanguru.com
http://elearning.unesa.ac.id/tag/penjelasan-perubahan-paradigma-belajar
http://www.aseps21.com/2012/01/elaborasi-paradigma-baru-belajar.html#ixzz1p0H4bfuB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar